Appe Banua Kaiyang
Sesungguhnya Appe Banua Kaiyyang sangat
besar peranannya, sungguh berat tanggung jawabnya, apalagi ditopang oleh
kalimat lontar Mandar di Balanipa yang mengatakan “Lopinnai Appe Banua Kaiyyang
Ana`Kozdai Mara`Dia”.
Selanjutnya dalam memilih dan mengangkat
seorang raja (arajang) di kerajan Balanipa, Appe Banua Kaiyang yang memegang peranan dalam pemilihan dan
pengangkatan raja tersebut, kemudian dihadapkan ke sidang Sappulo Sokko.
Setelah sappulo sokko menyetujui dan menerima, baru
seorang dapat diangkat menjadi calon untuk diangkat menjadi raja di Kerajaan Balanipa. Begitu juga
sebaliknya, apabila ada raja tahta yang
mau diturunkan dari tahtanya yang mau diistirahatkan dari jabatannya juga Appe Banua Kaiyyang yang
menentukan setelah disetujui oleh sidang
Sappulo Sokko. Kemudian Appe Banua Kaiyyang ini masing-masing memiliki ana’
banua seperti:
1. Banua
kaiyyang Napo tiga ana banuanya
2. Banua
kaiyyang Samasundu tiga ana banuanya
3. Banua
kaiyyang Mosso tiga ana banuanya
4. Banua
kaiyyang Todang-todang tiga ana banuanya
Jadi
jumlah seluruhnya 12 ana banua dari APPE BANUA KAIYYANG tersebut.
Sappulo Sokko
Sappulo sokko yang ada di kerajaan
Balanipa sebagai berikut;
1. Pa`Bicara
Kaiyyang = Kepala
distrik Batulaya sekaligus membidangai kepala urusan hukum
2. Pa`Bicara
Kenje =
Kepala distrik Kenje sekaligus membidangi urusan istana
3. Pappuangang
Limboro =
Kepala distrik Limboro sekaligus membidangi kepala urusan pemerintahan
4. Pappuangang
Biring Lembang = Kepala distrik Biring lembang sekaligus membidangi
kepala urusan luar kerajaan
5. Pappuangang
Tenggelang = Kepala distrik Tenggelang
sekaligus membidangi kepala urusan perhubungan
6. Pappuangang
Koyong = Membidangi
urusan kepala keuangan dan kepala syahbandar
7. Pappuangang
Rui` = Membidangi
kepala urusan inteligen istana
8. Pappuangang
Lakka = Membidangi
kepala urusan pertanahan dan kelautan
9. Pappuangang
Lambe = Membidangi
kepala urusan perindustrian
10. Pappuangang
Luyo = Membidangi
kepala urusan kehutanan.
Susunan / Urutan Pelattigiang
Sesungguhnya sebelum pemerintahan Belanda
datang di Mandar oknum/personil yang melakukan pelattigian tersebut dilakukan 11 (sebelas)
oknum/personil, yakni; Kadhi Balanipa
dan Sappulo Sokko (Sepuluh Anggota
Hadat). Setelah Pemerintah Belanda memerintah di Mandar, sistem pelattigiang dirubah menjadi 9 (sembilan)
karena 5 sokko/anggota hadat dinonaktifkan yaitu;
1. Pappuangang
Koyong
2. Pappuangang
Rui
3. Pappuangang
Lakka
4. Pappuangang
Lambe
5. Pappuangang
Luyo
Sistem
tersebut digantikan 3 (tiga) raja yang melakukan pelattigiang tersebut yakni:
1. Maradia
Balanipa / Arajang Balanipa
2. Maradia
Matoa (sebagai wakil raja Balanipa)
3. Maradia
Malolo (sebagai panglima angkatan bersenjata).
Justru
pelattigiang tersebut dilakukan oleh 9 (sembilan) personil yaitu 5 anggota
hadat,3 raja,1 kadhi balanipa. Yang sedianya dalam pelattigian ini
sebelum Belanda datang raja-raja tersebut tidak pernah ikut serta dalam
pelattigiang hanya diundang menghadiri menyaksikan acara pelattigiang tersebut.
Adapun
susunan pelattigiang sampai sekarang ini sebagai berikut:
1. Kadhi
Balanipa
2. Arajang
/ Raja
Balanipa
3. Maradia
Matoa
4. Maradia
Malolo
5. Pa`Bicara
Kaiyyang
6. Pa`Bicara
Kenje
7. Pappuangang
Limboro
8. Pappuangang Biring Lembang
9. Pappuangang
Tenggelang
Demikianlah
susunan pelattigiang yang berlaku di Kerajaan Balanipa sampai sekarang.
Oleh: A. M SARBIN SJAM
Sumber: internet (uknown)
0 komentar:
Posting Komentar