Islam (Arab: al-islām, الإسلام dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara kebahasaan berarti 'Menyelamatkan' misal teks 'Assalamu Alaikum' yang berarti Semoga Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari Fi'il/Kata kerja yaitu 'Aslama' =Telah Selamat (Past Tense) dan 'Yuslimu' = Menyelamatkan (Past Continous Tense)
Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian.[7] Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan. [8]
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri
kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan
menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an.
Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan:
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam..."[9] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn
(lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."[10]
Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai
perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan
keimanan.[11]
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah"
- yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya
bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah
prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad.
Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat
persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam
status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.[12]
Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan
sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan
kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen
belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang
Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab
suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[13]
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.[14]
Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah
terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat
di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya
kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab
sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan
rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu
Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut
ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.[15][16] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen
dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam
al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.
Lima Rukun Islam
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah)
telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua
aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari
hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[18]
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
- Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
- Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
- Berpuasa pada bulan Ramadan.
- Membayar zakat.
- Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Enam Rukun Iman
Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat Allah
- Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
- Iman kepada nabi dan rasul Allah
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada qada dan qadar
Ajaran Islam
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, yaitu Sunni (85%) dan Syiah
(15%). Permasalahan terjadi akibat perbedaan pandangan tentang siapa
yang seharusnya memimpin kaum Muslim sesudah wafatnya Muhammad. Islam
adalah agama predominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika Utara dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.[20]
Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait
(keluarga keturunan Muhammad). Namun baik Sunni maupun Syi'ah secara
umum berpandangan sama terhadap rukun Islam dan rukun Iman yang
merupakan aspek fundamental keimanan dalam Islam walaupun dengan
terminologi yang berbeda.
Allah
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan[rujukan?] percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh'), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
“ | لا إله إلا الله محمد رسول الله Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah |
” |
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
- Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan
dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam
al-Qur'an dikatakan:
- "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :
- "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat
Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan
umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun,
Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
- "Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke
sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada
kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai
hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M.
Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai
tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada
tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama
dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi
kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an
tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang
ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan
kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh
penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi
selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]
Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[23]
Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari
keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an
dikenal sebagai hafiz
(jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai
bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia
ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an
dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria)
atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab.
Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan
Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki
kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk
mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat).
Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran
baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang
diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad
dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap
perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk
ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits
yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun
persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua
Islam setelah Al Qur'an.
Sejarah
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menghubungkan antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy
terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi
sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa Awal
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan di tengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
As-Sabiqun al-Awwalun
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril,
dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam
secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan
Islam secara sembunyi-sembunyi, ia akhirnya menyampaikan ajaran Islam
secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian
menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 Masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, peristiwa itu menjadi dasar acuan permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin
(kaum muslimin dari Mekkah), sehingga umat Islam semakin menguat. Dalam
setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam
selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan
terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad pada saat perjanjian Hudaibiyah,
menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak
penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk
Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak
terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang diberi petunjuk, diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu
Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi
pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya
Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib
berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk
mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti
dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah",
atau kadang-kadang disebut "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya.
Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang
terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam
satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah yang kesemuanya diwariskan berdasarkan keturunan.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu
kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu.
Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains,
dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan
satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu
pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya
pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan
kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya
berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk
"kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka,
yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang
kuat dan terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah,
kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan
menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa.
Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap
sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.
Demografi
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun,
sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini
menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong
cepat di dunia. [1].
Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka
kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia
dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas
Muslim [2].
Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa
angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat. [3]
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Islam
0 komentar:
Posting Komentar